Minggu, 02 November 2014

Susahnya Cari Jasa Pengiriman Mobil

Buat yang hidupnya nomaden atau bekerja di perusahaan yang mewajibkan karyawannya untuk selalu mutasi dan rotasi di seluruh wilayah Indonesia pasti tau rasanya repotnya pindahan. Ya meski ada sedikit uang bantuan dari perusahaan tapi rasanya selalu ga cukup apalagi bagi yang sudah berkeluarga, barangnya pasti seabreg-abreg. Untuk pengiriman barang umumnya masih gampang dicari alternatifnya meski berbeda-beda di tiap daerah, ada yang menggunakan perhitungan standar tapi perkilo-nya lebih murah dari yang reguler, ada yang hitung volume saja, ada yang menghitung koli-an, bahkan konon ada yg bisa hitung sewa containernya saja.

Nah kalau untuk kirim barang sudah dapat, masalah selanjutnya adalah kalau punya mobil pribadi kesayangan, mau diapain nih? Kalo dah buluk mending di jual di tempat asal ya hehe. Tapi kalo masih baru, mobil kesayangan, bernilai historis dan lain-lain, sayang banget kan kalo ditinggal. Kalau jarak pindahannya terjangkau sih gampang, bawa aja sendiri atau bayar supir. Nah kalo lintas pulau seperti dari Sumatera ke Sulawesi mau bawa sendiri gimana? Yang ada gempor hehe. 

Beberapa waktu lalu saya juga mengalami situasi di atas, mendadak harus segera pindah dari Sumatera ke Kalimantan. Barang-barang yang mau dikirim sudah diamankan, tinggal mobil kesayangan nih. Mau dijual sayang, sementara kalau mau dikirim belum kebayang caranya, di kota saya ga ada jasa kirim mobil lagi. Udah menyebar informan ke segala penjuru masih belum dapat yang pas, ada yang nawarin tapi harganya ga kira-kira, mending saya jual dan beli lagi di tempat baru deh kalo harganya segitu. Perorangan lagi, ga jelas track record-nya. Setelah googling sana-sini, dapat website perusahaan jasa kirim kendaraan, coba email ga direspon, coba telpon eh pengirimannya hanya dari Jakarta ke kota besar tertentu. Disimpen dulu, googling lagi, dan akhirnya ketemulah website perusahaan pengiriman mobil lain yang sepertinya jangkauan pelayanananya lebih luas. Coba kontak langsung direspon dengan baik dan alhamdulillah melayani kirim mobil dari tempat asal saya ke kota tujuan yang jaraknya lumayan jauh. Agak ragu, karena belum pernah kirim mobil, via online pula. Kalo belanja online sih sering, kalo misalnya ketipu (amit-amit) paling rugi dikit, nah kalo kirim mobil  ampe ketipu, nangis darah dah. Googling lagi untuk liat reputasi dan kali-kali aja ada yang sharing pengalaman pernah pakai jasanya. Kayanya masih jarang pengguna jasanya yang sharing di internet, cuma nemu beberapa cerita pengalaman pengguna jasa perusaahan ini dan sepertinya positif.

Lanjut nanya-nanya ternyata dia juga nyediain beberapa alternative cara pengangkutan, disetirin, dinaikin container dan kapal laut, dinaikin truk pengangkut mobil (car carrier truck), atau kombinasinya sesuai kondisi dengan harga yang ga jauh-jauh amat bedanya plus di-cover asuransi. Setelah dijelaskan secara detail mulai dari harga, coverage asuransi, dan estimasi lama pengiriman, saya pun setuju menggunakan jasa perusahaan tersebut. Sesuai waktu yang disepakati mobil saya pun diambil dari rumah di tempat yang lama, disetirin, diangkut dengan truk sampai pelabuhan, naik kapal laut, dan disetirin lagi sampai depan rumah di tempat yang baru. Waktu pengiriman kurang lebih 3 minggu dengan update informasi via sms/email pada pos-pos tertentu sehingga saya merasa tenang dan dapat memonitor posisi mobil saya, hingga akhirnya mobil tersebut sampai dengan selamat di rumah saya yang baru. No gores, no rusak, barang-barang titipan di bagasi juga aman. 

Jadi, perusahaan jasa kirim mobil apa yang saya pakai? Dialah PT. CANNONex INDONESIA yang beralamatkan di Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok B No.8 - Jl. Letjen. Suprapto Jakarta Pusat. Kantornya tepatnya di mana? Ya saya juga ga tau, wong ordernya via online ko hehe.

Testimoni saya untuk PT. CANNONex INDONESIA:

  • Website representative dan professional
  • Respon cepat dan ramah
  • Jangkauan luas sampai ke kota-kota kecil
  • Update informasi secara berkala
  • Harga relative murah
  • After sales service yang bagus
  • Bisa dapat discount
  • Recommended untuk jasa kirim mobil deh

Lalu bagaimana cara order dan memanfaatkan discountnya? Ikutin langkah-langkah berikut:

  • Klik link PT. CANNONex INDONESIA
  • Isi Nama, Email yang valid, dan No HP/telpon yang bisa dihubungi. Submit untuk mendapatkan kupon discount yang akan dikirim ke email yang didaftarkan. 
  • Klik “tarif” untuk proses selanjutnya
  • Isi kota asal dan tujuan, klik “Search”
  • Klik “Cara kirim & Asuransi” untuk melihat detail order atau “Order” untuk proses selanjutnya
  • Isi field-field secara lengkap dan benar, isi kode kupon discount yang sudah dikirimkan ke email, klik “Next”  dan seterusnya hingga proses selesai

So buat yang lagi galau mau ngirim mobil kesayangannya, silahkan dicoba perusahaan tersebut, mudah-mudahan selalu menjaga mutu pelayanannya seperti saat mengirim mobil saya. 

Autobot Kesayangan Yang Sudah Menempuh Perjalanan Panjang, Eh, Si Kecil Numpang Nampang :D

Kamis, 15 Mei 2014

Resi Bhisma (Custom Figure)



Resi Bhisma yang terlahir dengan nama Dewabrata adalah leluhur atau dapat dibilang kakek yang sangat disegani dari keluarga Pandawa dan Kurawa yang berseteru hebat di kisah epic Mahabaratha. Dewabrata adalah putra dari Prabu Sentanu dan Dewi Gangga dari Kerajaan Hastina Pura. Setelah ditinggalkan oleh Dewi Gangga karena Prabu Sentanu melanggar janjinya untuk tidak mempertanyakan apapun yang dilakukan oleh Dewi Gangga, Prabu Sentanu membesarkan Dewabrata dengan berbagai ilmu kanuragan, kerohanian, strategi perang dan administrasi negara untuk mempersiapkannya menjadi raja yang kelak akan menggantikan Prabu Sentanu. Dewabrata pun tumbuh menjadi pemuda yang tampan, sakti mandraguna, bijaksana dan berilmu tinggi.

Ada tiga momen dalam kehidupan Bhisma yang penting menurut saya. Momen pertama adalah kisah yang menyebabkan Dewabrata berganti nama menjadi Bhisma. Kisahnya diawali saat Prabu Sentanu bertemu dan jatuh cinta dengan Dewi Durgandini (atau dikenal juga sebagai Dewi Satyawati), namun ketika hendak meminangnya Dewi Durgandini memberikan syarat bahwa yang kelak menjadi Putra Mahkota dan menggantikan Prabu Sentanu haruslah dari anaknya. Mendengar syarat tersebut Prabu Sentanu menjadi bimbang karena semula Dewabrata sebagai anak yang sangat disayangi dan telah dipersiapkannya itulah yang diharapkan akan menggantikannya. Melihat ayahnya bimbang dan selalu murung, Dewabrata mencari tahu penyebabnya, dan setelah mengetahui permasalahanya segera pergi menemui dan meminang Durgandini untuk ayahnya. Mendengar syarat dari Durgandini, Dewabrata menyatakan bersedia melepas tahta kerajaan dan mundur sebagai Putra Mahkota. Namun tidak hanya itu, Durgandini yang masih khawatir keturunan dari Dewabrata akan menuntut tahta di kemudian hari juga meminta Dewabrata untuk bersumpah tidak menikah dan tidak memiliki anak seumur hidupnya. Demi kebahagiaan ayahnya Dewabrata pun melakukan sumpah tersebut hingga akhirnya dianugrahi nama Bhisma yang dalam bahasa sansekerta berarti “Dia yang sumpahnya dahsyat”.  Ya bayangin aja deh, dah ganteng, calon raja, pinter, sakti, banyak yang naksir, eh malahan sumpah ga akan naik tahta, menikah dan punya anak seumur hidup, hehe.

Momen kedua adalah kisah Bhisma dan Dewi Amba. Sebenarnya ada beberapa versi kisah antara Bhisma dan Dewi Amba, di sini saya petik dari yang versi romantisnya aja deh. Dewi Amba adalah seorang putri dari Kerajaan Kasi yang bersama saudara-saudaranya Ambika dan Ambalika dimenangkan Bhisma dari suatu sayembara untuk dijodohkan dengan Wicitrawirya (atau dikenal juga sebagai Citrasena), adiknya yang terlahir dari Dewi Durgandini. Ambika dan Ambalika bersedia menikah dengan Wicitrawirya, namun Amba tidak besedia karena sudah bertunangan dengan Prabu Salwa yang juga telah dikalahkan Bhisma pada sayembara tersebut. Namun setelah Dewi Amba dikembalikan dan bertemu kembali dengan Prabu Salwa, sang Prabu malah menolak karena merasa Dewi Amba telah dimenangkan oleh Bhisma, oleh karena itu Bhisma lah yang pantas menikah dengan Dewi Amba. Dewi Amba yang sedih ditolak oleh Prabu Salwa datang kembali kepada Bhisma dan menuntutnya bertanggung jawab. Meski Bhisma menolak dan menyuruhnya pulang, Dewi Amba terus mengikuti kemanapun Bhisma pergi dengan setia. Karena selalu bersama Bhisma kemanapun dia pergi, Dewi Amba yang sejak Bhisma mempertunjukan kesaktiannya pada sayembara waktu itu diam-diam mengagumi Bhisma, lama kelamaan jatuh cinta pada Bhisma. Namum Bhisma yang telah bersumpah untuk tidak menikah seumur hidupnya menolak Dewi Amba hingga terjadi adegan di mana Bhisma yang semula hendak menakut-nakuti Dewi Amba agar menjauh darinya tidak sengaja melepaskan anak panah yang diarahkan ke Dewi Amba. Bhisma yang menyesal dan meminta maaf karena tidak sengaja melepaskan anak panah pada Dewi Amba akhirnya mengakui bahwa pada dasarnya dirinya juga diam-diam mencintai Dewi Amba namun harus tetap memegang sumpahnya. Dewi Amba yang sekarat tertembus panah Bhisma kemudian bersumpah akan bereinkarnasi dan reinkarnasinya itu yang kelak akan membawa Bhisma jelang kematiannya, sehingga mereka akan bersama selamanya di alam kematian.

Momen ketiga adalah kematian Bhisma. Karena sumpahnya untuk tidak menikah dan memiliki keturunan seumur hidup, Bhisma mendapatkan anugerah dari para Dewa untuk menentukan sendiri waktu kematiannya. Pada waktu terjadi perang dahsyat antara Kurawa dan Pandawa atau dikenal sebagai perang Bharatayuda, Bhisma yang sesungguhnya mencintai kedua pihak yang bertikai karena merupakan cucu-cucu yang disayanginya, memilih memihak Kurawa dengan alasan membela kerajaan Hastina Pura. Bhisma dengan kesaktiannya yang tidak tertandingi banyak mengalahkan pihak lawan sampai akhirnya berhadapan dengan Srikandi yang merupakan reinkarnasi dari Dewi Amba. Kisah mengenai Srikandi juga ada beberapa versi, tapi saya lebih suka dengan versi Srikandi sebagai istri dari Arjuna. Bhisma yang berhadapan dengan Srikandi terpana melihat bayangan Dewi Amba dalam tubuh Srikandi, saat itulah dia merasa kematiannya sudah dekat, hingga panah-panah Srikandi berhasil menembus tubuhnya. Dengan dibantu oleh serbuan anak panah dari Arjuna, Resi Bhisma pun roboh dengan ratusan panah yang menembus sekujur tubuhnya, hingga dapat menopang tubuhnya sehingga tidak menyentuh tanah. Pada saat robohnya Bhisma di tanah Kurusetra, perang yang maha dahsyat seketika terhenti untuk menghormati leluhur yang sangat dihormati kedua belah pihak yang bertikai, syahdan pada saat itu bunga-bunga dari surga ditebarkan Dewa-Dewi mengiringi rubuhnya sang Resi. Dengan anugerah yang diberikan para Dewa, Bhisma meminta agar nyawanya dijemput setelah perang Bharatayuda berakhir meskipun sesungguhnya ia sudah mengetahui bahwa Pandawa-lah yang akan memenangi pertempuran ini. Pada saat itulah Bhisma akan dijemput Dewi Amba yang dicintainya untuk bersama selamanya di alam kematian. 

Robohnya Resi Bhisma di Tangan Srikandi (Sumber: Komik R. A. Kosasih)
 
Bantal Panah, Bantal Keprajuritan Permintaan Resi Bhisma (Sumber: Komik R. A. Kosasih)
Nah sekarang kita bahas figure Resi Bhisma yang baru saya dapatkan. Figure ini saya dapatkan loose, tanpa kemasan. Figure ini di-custom (dimodifikasi) entah dari figure apa. Tingginya sekitar 3.75 Inch, terlihat kecil bila dibandingkan koleksi saya yang rata-rata 6 Inch. Figure ini tidak memiliki part yang bisa dilepas-lepas. Persendiannya terdapat pada leher, pangkal lengan, dan pangkal kedua kaki. Keterbatasan sendi membuat pose yang dapat dilakukan terbatas. Untuk detail dan rupa, cukup mendekati sosok Resi Bhisma yang ada dalam bayangan saya. Dengan kumis dan jenggotnya yang putih, tampak aura kewibawaan sang Resi. Seragam dan topi khas wayangnya didominasi warna putih dan abu-abu, serta dilengkapi dengan selendang kuning. Baju perang yang menutupi tubuhnya yang gagah dan proposional mewakili aura kesaktian Sang Resi. Dari harga berdasarkan kriteria di Review Son Gokou saya sebelumnya, harga figure ini masuk dalam kategori sangat murah. Untuk figure yang di-custom dengan apik dan membutuhkan keahlian dan jiwa seni, saya rasa terlalu murah malah, hehe.

Figure Resi Bhisma

Demikianlah coretan saayana dari saya mengenai Resi Bhisma, sebagai bagian nostalgia masa kecil yang menyukai membaca komik pewayangan sekaligus sebagai variasi koleksi dengan figure klasik yang unik.

Minggu, 30 Maret 2014

Surganya Penggemar Action Figure di Singapore

Buat penggemar action figure yang mau maen ke Singapore, jangan lupa masukan dalam daftar itinerary kunjungan ke surganya penggemar action figure di Singapore yaitu di China Square Central (CSC). Sebenarnya CSC sama aja seperti mall-mall kebanyakan, tapi di sana banyak terdapat toko-toko yang khusus menjual action figure. Konon setiap hari minggu di sana juga digelar flea market, semacam bazar, dimana para penggemar action figure tumplek disana untuk sekedar melihat-lihat atau jual-beli action figure baru maupun bekas yang di gelar di area mall. O ya jam buka di sana rata-rata sekitar jam 10:00 sampai dengan jam 18:00 dan sayangnya saya sempat mampir ke sananya bukan hari minggu dan udah hampir jam 19:00 lagi hiks-hiks, jadi hanya bisa melihat-lihat beberapa toko di lantai dasar yang masih buka.

Lokasi CSC lumayan dekat dengan Station MRT NE 4 Chinatown (purple line), masalahnya begitu naik ke atas station MRT China Town, ternyata areanya berada di tengah-tengah mall/toko-toko yang crowded dan cukup membingungkan buat yang pertama kali kesana. Masalah lain waktu saya tanya ke beberapa orang, dari yang muda sampai yang tua, termasuk ke penjaga toko 711, pada ga tau euy CSC itu di mana. Mungkin bagi orang Singapore CSC bukan mall yang terkenal kali ya. Akhirnya berbekal peta dan insting, kita coba jalan ke arah jalan besar, belok kiri, dan ternyata langsung terlihat di seberang jalan sebelah kiri ada Mall Chinatown Point dan sebelah kanannya ada Hotel 81 Chinatown, nah dah sesuai deh dengan yang di peta. Jadi sepertinya kalo pas keluar dari Station MRT rada bingung dan mau tanya ke orang, tanya dulu aja arah ke Chinatown Point atau hotel 81. Dari jalan yang terdapat Hotel 81 (dengan Chinatown Point di seberangnya), tinggal jalan lurus sampai akhirnya terlihatlah di pojokan seberang sebelah kiri ada gedung CSC yang penampakannya sesuai dengan foto gedung yang sebelumnya dah saya browsing di internet. Hapalkan saja lambang khasnya yang terletak di atas gedung, dari jauh dah kelihatan. Kalau dari peta di bawah sepertinya ada tempat keluar Station MRT DT 19 Chinatown (blue line) yang lebih dekat dari CSC, tapi perasaan pas jalan lewat sana ga nemu deh tempat keluarnya. 

Peta Menuju CSC dari Station MRT NE 4 Chinatown

Gedung CSC dengan Lambang Khasnya di Atas Gedung (sumber: www.streetdirectory.com)

Karena sampainya sudah menjelang malam, hanya ada beberapa toko yang masih buka, tapi sudah cukup membuat saya kalap karena jarang-jarang nemu mall yang isinya action figure melulu. Masuk ke salah satu toko yang dijaga ibu tua yang ramah tapi sayang ga gitu paham mengenai figure-figure yang saya incar, kayanya bantuin jaga toko cucunya, sayang cucu hehe. Si ibu sempet cerita kalo tokonya hanya menjual figure-figure ori, dan nasehatin kalo beli jangan yang kw soalnya banyak mengandung bahan-bahan berbahaya apalagi kalo sampai digigit-gigit anak kecil katanya. Hmm baiklah auntie yang baik, terima kasih atas nasehatnya. Kalo dari harga, setelah di kurs ke rupiah rata-rata sebenarnya hampir sama harganya dengan yang biasa di jual di toko atau online shop di Indonesia (kecuali kalo rupiah lagi menguat kali ya hehe). Keunggulannya adalah karena dalam satu lokasi tokonya banyak, sehingga banyak pilihan dan sekalian juga cuci mata.
 
Kalap Ngeliat Action Figure
Setelah keluar masuk beberapa toko, akhirnya menemukan Wolverine Classic yang dah lama saya cari. Asiknya meski di mall, ternyata kita masih bisa nawar harga loh, jadi berbekal bahasa Inggris pas-pasan campur bahasa monyet, dan kalkulator si penjaga toko, tawar-menawarlah kita sampai deal dan si wolvie pun ikut pulang ke tanah air. Mudah-mudahan ada rejeki, bisa kesana lagi dan harus hari Minggu pas ada flea market biar puas dah hehehe.
Oleh-oleh dari CSC-Wolverine

Rabu, 26 Maret 2014

Cara Mudah Mendapat Persetujuan Kredit

Saya tergelitik membuat tulisan ini karena maraknya buku-buku, seminar, atau blog yang menjabarkan berbagai cara mudah yang penting tujuan tercapai, yaitu untuk mendapatkan persetujuan kredit bank. Padahal pada dasarnya bank juga merupakan partner bisnis untuk membantu memenuhi berbagai kebutuhan kita baik konsumtif maupun produktif. Nah bukankah apabila kita ingin berhasil kita semestinya jujur dan amanah kepada partner kita?  Yah mungkin ada juga sih yang berhasil tanpa kedua hal tersebut, tapi mudah-mudahan tidak barokah, hehehe

Nah untuk mendapatkan persetujuan kredit, kita perlu tau hal-hal apa saja yang ditelaah oleh para account officer atau analis itu untuk memutuskan apakah seseorang layak mendapatkan kredit atau tidak. Ada teori umum yang biasanya selalu digunakan dalam penilaian, yaitu 5C yang akan saya coba jelaskan semampu saya sebagai berikut (untuk pengertian beberapa istilah dapat dilihat pada coretan saya sebelumnya di "Istilah-istilah Dalam Pengajuan Kredit Bank" atau di "Cara Menghitung Llimit Kredit Yang Diberikan Bank"):
  1. Character: karakter atau sifat orang yang sebenarnya paling sulit ditebak, dalamnya laut dapat diukur, tapi dalamnya hati? Paling mudah dilihat dari Informasi Debitur Bank Indonesia (ID BI) yang merupakan laporan history kredit yang dimiliki seseorang dari semua lembaga pembiayaan yang diterbitkan oleh BI. Dari situ biasanya terlihat apakah kita sebelumnya punya kredit, pernah nunggak, dan lain-lain. Dari aspek ini jelas bahwa kita harus menjaga nama baik kita di perbankan, apabila kita akan mengambil kredit, pastikan kita yakin dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kelancaran angsuran kredit tersebut. Karena history kredit kita akan selalu terekam oleh laporan BI, apabila laporan kita bagus, kemungkinan untuk lolos kredit semakin besar. Selain dari ID BI, karakter seseorang dapat diketahui dari wawancara dengan lingkungan sekitar, atasan, rekan kerja atau keluarga dekat. Untuk itulah perlunya hubungan baik dengan lingkungan kita, menjaga sikap perilaku, dan menjaga kepercayaan pada kehidupan sehari-hari.
  2. Capital: modal atau dana sendiri, misalnya untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maka diperlukan modal sekitar 30% dari nilai rumah yang akan kita beli dan diagunkan atau bank hanya akan memberikan sekitar kredit sekitar 70% dari nilai rumah yang akan diagunkan (Loan to Value). Pastikan kita memiliki bukti-bukti seperti kuitansi pembayaran uang muka rumah yang akan di-KPR-kan atau dana telah tersedia di rekening tabungan.
  3. Capacity: kemampuan membayar angsuran kredit yang akan dilihat dari pemasukan rata-rata setiap bulannya. Salah satu cara untuk meyakinkan bank adalah dengan cara memasukan secara rutin pendapatan kita, baik gaji atau hasil usaha ke dalam rekening tabungan kita. Selain itu bagi wiraswasta/profesional penting untuk selalu mencatat dan menyimpan bukti-bukti transaksi kegiatan usahanya. Dari bukti-bukti inilah pendapatan rata-rata bulanan dapat diyakini dan diaksep untuk kemudian digunakan untuk menghitung Debt Service Ratio/Debt Burden Ratio.
  4. Collateral: agunan atau jaminan dari kredit yang akan kita ambil, yang paling umum berupa tanah dan rumah yang sertifikatnya nanti akan disimpan di bank. Untuk itu apabila hendak membeli rumah atau mengagunkan rumah, pastikan rumah yang akan diagunkan layak menjadi agunan bank. Beberapa kriteria agunan layak misalnya tidak terletak di tusuk sate, tidak dekat menara listrik tegangan tinggi, tidak dalam wilayah sering banjir, jalan di depan rumah minimal 3 meter, tidak semi permanen, dan berada di daerah yang layak huni serta mudah dijual kembali. Lakukan pembersihan dan perbaikan seperlunya agar pada saat datang penilai dari bank atau appraisal maka penilaian dapat diberikan secara maksimal. Selain layak secara fisik, pastikan pula agunan tersebut memiliki surat menyurat yang sah dan sesuai, yaitu Sertifikat kepemilikannya, Ijin Mendirikan Bangunan, serta PBB yang selalu dibayarkan setiap tahun.
  5. Condition: kondisi dari bidang/jenis usaha secara umum, kondisi ekonomi, dan hal-hal lain yang sekiranya dapat mempengaruhi kelancaran pembayaran kredit, serta mempengaruhi kemampuan bank memberikan kredit. Apabila dilihat dari sisi calon debitur, misalnya ada kondisi dari suatu jenis usaha yang tidak lagi menarik untuk dijadikan sumber pendapatan bagi bank contohnya usaha wartel. Demikian juga jenis usaha dari perusahaan tempat calon debitur bekerja (pegawai), dapat mempengaruhi keputusan pemberian kredit. Misalnya perusahaan tersebut terinformasi kontraknya dengan klient utama sudah hampir habis, maka pengajuan kredit pegawai perusahaan tersebut akan sulit disetujui. Apabila dilihat dari sisi bank misalnya ada kebijakan dari pemerintah atau BI yang mengharuskan memperketat pemberian kredit. Untuk itu apabila perlu juga melihat timing yang tepat apabila hendak mengajukan kredit ke bank.
Setelah memahami teori tersebut di atas, ga perlu deh gugling cara-cara ngakalin bank, selain ga barokah, beberapa teknik yang diumbar di luar sana seringkali mengandung unsur penipuan yang suatu saat bisa merugikan pihak lain dan menimbulkan tuntutan hukum pada kita.  Semoga dengan memahami jalan pikiran seorang account officer atau analis bank dalam memberikan penilaian kepada calon debitur melalui 5C tersebut, kita bisa menjaga atau menyiapkan 5C jauh-jauh hari sebelum perlu mengajukan kredit, sehingga pada saat dibutuhkannya nanti kemungkinan kita bisa mendapatkan persetujuan kredit akan jauh lebih besar.